--> DEFISIENSI UNSUR HARA KALIUM PADA SAWIT | BISNIS SAMPINGAN

Web ini membantu untuk manjadikan referensi bisnis Anda.

Senin, 20 Maret 2023

DEFISIENSI UNSUR HARA KALIUM PADA SAWIT

| Senin, 20 Maret 2023

 



Pada suatu kali, saya pernah mencoba untuk mencari pupuk KCL di Jawa tepatnya di kota Malang dan Surabaya, namun ada beberapa kendala di beberapa agen yang tenyata tidak sedikit familiar dengan pupuk KCL. karena kebutuhannya yang tidak begitu dominan di pulau Jawa. 

Namun, di luar pulau Jawa, KCL adalah salah satu pupuk penentu dalam dunia pertanian perkebunan kelapa sawit. Mengapa ?, karena, salah satu unsur KCL adalah kalium, dan kalium merupakan unsur yang penting dalam pembentukan daun yang sempurna.  

Kekurangan unsur kalium pada kelapa sawit, akan menyebabkan gejala confluent orange spotting yang dimana daunnya mengalami bercak berwarna orange dan bercak orange ini bersifat permanen. Artinya, apabila terkena bercak orange tidak akan kembali hijau. 

Berbeda dengan Urea atau berbeda dengan Nitrogen, yang jika apabila tanaman sawit kekurangan urea, dia akan kuning merata, begitu di pupuk dengan urea, dia akan kembali hijau.

Sehingga, apabila tanaman sawit yang terkena defisiensi unsur hara kalium pada sawit, kit akan hanya mengandalkan peleaph baru muncul dan tidak terjadi  confluent orange spotting kembali. 

Gejala defisiensi Kalium (K) yang muncul pada tanaman sawit adalah bercak oranye, mid crown yellowing, dan white strip.



White strip terjadi karena ketidakseimbangan kelebihan Nitrogen (N) serta kekurangan K dan Boron (B).

Pada umumnya, gejala defisiensi K terjadi bila sawit ditanam pada tanah gambut, tanah berpasir, dan tanah yang asam dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang rendah.

K mengatur fungsi stomata pada daun serta berperan penting untuk transportasi asimilai dari fotosintesis, mengaktifkan enzim, dan sintesis minyak. Unsur hara ini memengaruhi kualitas dan kuantitas tandan serta resistensi terhadap penyakit dan stres kekeringan.

25 Ton Tandan Buah Segar (TBS) mengandung 93 kg K setara dengan 186 kg MOP/Ha atau 1,2 - 1,5 kg MOP/tanaman.

Kelebihan K dapat menyebabkan kekurangan Mg dan B. Dan, dapat menurunkan rasio minyak dalam tandan buah.


Penulis : H. Zainul Arifin, SE

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar