Tweeter menjadi benda berharga di rumah walet Kemampuannya memanggil dan
memikat si liur emas menjadi kunci sukses budidaya walet. Tak heran, bila
peternak walet memasang puluhan hingga ratusan tweeter.
Sekilas ia seperti speaker biasa. Kelebihannya ia bisa menghasilkan bunyi
sesuai frekuensi suara walet. Ini penting lantaran indera pendengaran
walet sangat peka terhadap frekuensi tinggi. “Frekuensi suara yang keluar
dari tweeter mendekati cericit walet,” kata Rudy Hamitoh, praktikus walet
di Sunter,Jakarta ‘Jtara.
Tweeter keramik mudah dipasang; magnet perlu orang ahli untuk
memasangnya. Bila menggunakan tweeter magnet berhambatan 8 oh m jumlah
yang bisa dipasang terbatas karena harus disesuaikan dengan kekuatan
amplifier.
“Pasang tweeter secara paralel supaya berapapun jumlahnya tidak akan
membebani dan merusak amplifier,” kata Bobo Wijaya, pemilik Golden
Walet. Untuk luasan 10 m x 20 m, pasang 40—50 buah. Bila dipasang seri,
kualitas suara berbeda-beda.
Bobo menyarankan kabel telepon berisi 4 serat, hitam, putih, merah,
dan biru untuk sambungan ke CPU. Dengan demikian, output tweeter bisa
2 suara sekaligus bahkan lebih. “Suara anakan, dewasa, dan indukan
sekaligus,” kata alumnus jurusan Master of Information System,
Brisbane, Australia itu.
Pilih tweeter kecil untuk di dalam ruangan agar walet betah dan
bersarang. Pemasangan sebaiknya mengarah lubang masuk. Untuk memikat
walet di luar gedung, pasang tweeter besar di depan lubang masuk
dengan frekuensi tinggi dan volume besar. Pengaturan volume
dipertimbangkan. Kondisi lingkungan, seperti kecepatan angin dan cuaca
sangat mempengaruhi sistem kerja tweeter. Volume terlalu besar, akan
mengejutkan walet saat mendekat sehingga enggan masuk. Bila pemakaian
dan pemasangan tweeter tepat, maka walet akan segera terpikat masuk ke
rumah.
CARA MENGATUR PENEMPATAN TWEETER
Selain CD suara, pengaturan tweeter harus tepat karena alat itu yang
memancarkan gelombang suara. Speaker hitam itu dipasang menghadap keluar
agar gelombang yang dipancarkan mudah direspon. Teknik pemasangan yang
asal-asalan membuat burung bingung mencari sumber suara.
Pengaturan speaker di ruangan pun sebaiknya searah agar gelombang suara
beraturan. Begitu burung masuk ke gedung, ia akan segera menemukan sumber
suara. Banyak kasus dialami pemula, burung sebenarnya sudah masuk, tapi
karena tidak menemukan sumber suara maka ia keluar lagi. Itu diamati pada
tingkah laku burung yang hanya mau keluar-masuk di lubang atau rumah monyet
saja, tanpa mau menginap. Idealnya, 4 tweeter untuk luasan 4 m x 4 m. ( Baca
: Skema Pemasangan Tweeter Walet Secara Optimal )
Bila tweeter sudah dipasang dengan benar, maka volume perlu diatur sesuai
kondisi gedung. Volume terlalu keras belum tentu memancing walet mendekati
sumber suara, justru mereka akan pergi menjauh. Sebaliknya, volume terlalu
rendah mengurangi kemampuan walet merespon sumber suara.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembapan ruangan.
Caranya, dengan memperbanyak ventilasi atau membuat bak kolam. Ciptakan
suasana sesuai habitatnya, idealnya suhu 26—28°C, kelembapan 90%. Cahaya
matahari berlebihan dapat dikurangi dengan menyekat ruangan agar lebih
redup.
Namun, bila terlalu gelap, justru cahaya harus ditambah dengan memasang
lampu dop 5 watt sehingga tampak remang-remang. Tidak semua walet bersarang
dan menyukai tempat gelap.
Sumber :
- https://www.budidayatani.com/tweeter-walet-terbaik-untuk-rumah.html
- https://www.budidayatani.com/teknik-memancing-walet-menggunakan-cd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar