Alocasia, suatu tanaman yang memiliki banyak penggemar. Alocasia termasuk tanaman keras (rhizomatous) dan berdaun lebar (tuberous) dari keluarga Araceae. Tercatat saat ini yang sudah diketahui terdapat lebih dari 80 species yang berasal dari daerah tropis dan subtropis Amerika Selatan, Asia hingga ke Australia Timu
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
(unranked) : Angiosperms
(unranked) : Monocots
Order : Alismatales
Family : Araceae
Subfamily : Aroideae
Tribe : Colocasieae
Genus : Alocasia, (Schott) G.Don
Alocasia sebagai tanaman hias sangatlah populer, mengimbangi tanaman populer lainnya seperti anggrek, anthurium, aglaonema, cactus dan lain-lain. Penampilannya yang eksotis yang mendongkrak kepopulerannya dalam dunia tanaman hias. Salah satu yang memperoleh Royal Horticultura Society Award of Garden Merit adalah hibrida Alocasia amazonica.
Tanaman Alocasia memiliki bentuk daun yang beragam, pada dasarnya berbentuk hati (sagittate), daun besar tumbuh dengan panjang 20 sampai 90 cm pada tangkai panjang. Bunga tumbuh di ujung tangkai pendek, tetapi tidak mencolok, sering tersembunyi di balik tangkai daun.
Pada akar terjadi umbi, untuk beberapa species bisa dimakan, tapi kebanyakan mengandung raphide kristal kalsium oksalat yang bisa membuat lidah bengkak dan mati rasa, serta sulit bernafas dan nyeri tenggorokan yang tajam. Bagian bawah umbi lebih beracun. Untuk memproses umbi, sebaiknya direbus mendidih lama sebelum disajikan atau bisa menggunakan buah asam untuk membuyarkan racun tersebut.
Alocasia biasanya ditanam di dalam pot, cara terbaiknya berada di bawah naungan seperti di bawah paranet. untuk melindunginya dari sinar matahari yang terlalu kuat, dan mengurangi siraman air hujan yang terlalu deras. Tanaman ini membutuhkan cahaya sekitar 40 hingga 70%, sehingga paling baik diletakkan di bawah pohon, atau di bawah naungan jaring paranet.
Tanaman Alocasia, tidak terlalu tahan terhadap udara dingin dan udara yang terlalu panas. Sehingga untuk perawatannya harus dilakukan dengan seksama dan hati-hati. Penyiraman hanya dibutuhkan apabila kondisi tanah mulai mengering, sebaiknya dilakukan dengan sprayer. Penyiraman yang terlalu banyak atau sering akan menyebabkan kebusukan pada batang Alocasia. Serangan semut, laba-laba dan tungau, juga bisa membunuh Alocasia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar