Tanaman refugia adalah tanaman yang tumbuh di sekitar tanaman yang
dibudidayakan, yang berpotensi sebagai tempat perlindungan dan sumber pakan
bagi serangga musuh alami (baik predator atau pemangsa maupun parasitoid). Hal
tersebut dilakukan agar pelestarian musuh alami tercipta dengan baik. Prinsip
tanaman untuk refugia adalah tanaman tersebut bisa menarik dan menjadi tempat
hidup serta sumber kehidupan bagi serangga musuh alami dari hama.
Potensi musuh alami untuk mengendalikan hama tanaman dalam suatu agroekosistem
dapat ditingkatkan dengan cara memanipulasi habitat. Manipulasi habitat dapat
dilakukan dengan menanam tumbuhan berbunga (insectary plant) yang berfungsi
sebagai sumber pakan, inang mangsa alternatif, dan refuji bagi musuh alami.
SERANGGA MUSUH ALAMI APA SAJA YANG DAPAT SINGGAH DAN MEMANGSA SERANGGA
HAMA?
Serangga musuh alami yang dapat singgah dan memangsa hama sangat beragam,
antara lain:
capung, tomcat, semut, lebah, belalang sembah, kumbang, dan laba-laba.
APA MANFAAT MENANAM REFUGIA?
Manfaat dari menanam refugia sebagai bentuk manipulasi habitat untuk
melindungi tanaman yang dibudidayakan adalah antara lain:
Bunga tanaman refugia akan menghasilkan madu dan nektar yang bermanfaat
sebagai sumber pakan serangga musuh alami.
Predator dapat memangsa serangga hama yang bersembunyi di tanaman refugia.
Keberagaman serangga dikarenakan adanya tanaman refugia akan menyebabkan
terciptanya agroekosistem yang seimbang, di mana jumlah hama yang ada dapat
ditekan oleh keberadaan serangga musuh alaminya sehingga pemakaian pestisida
dapat dikurangi.
APA SYARAT TANAMAN REFUGIA?
Tanaman yang dijadikan sebagai refugia sebaiknya dipilih yang memenuhi
kriteria yaitu antara lain:
Pilih tanaman yang memiliki bunga dan warna yang mencolok.
Regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan.
Benih atau bibit mudah diperoleh.
Mudah ditanam.
Dapat ditumpangsarikan dengan tanaman pematang lain.
APA SAJA JENIS TANAMAN REFUGIA?
Jenis tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai tanaman refugia adalah jenis
tanaman berbunga yang mempunyai warna mencolok, seperti:
Bunga Matahari, Bunga Kertas, Bunga Jengger Ayam (Celosia), Bunga Kenikir, dan
Bunga Tahi Ayam (Marigold).
BUNGA MATAHARI
BUNGA KERTAS
BUNGA JENGGER AYAM
BAGAIMANA TEKNIK PENANAMAN REFUGIA?
Teknik penanaman refugia tidaklah sulit. Waktu penanaman refugia pada
pertanaman tanaman yang dibudidayakan seperti pada pertanaman padi diusahakan
pada saat pembuatan guludan selesai dan ditanam pada pinggiran guludan. Hal
tersebut diperkirakan, saat tanaman padi baru mulai tumbuh, maka refugia sudah
mulai berbunga sehingga dapat menyediakan makanan untuk serangga musuh alami
dan padi dapat terhindar dari beberapa serangan hama tanaman.
Penanaman diusahakan berjajar memanjang di luar area tanaman utama dan tidak
terlalu rimbun, karena dikhawatirkan mengundang hama tikus. Selain itu,
penanaman diusahakan sejajar dengan sinar matahari sehingga tidak menutupi
atau mengganggu penyerapan sinar matahari bagi tanaman utama.
Referensi:
Kurniawati, N., & Martono, E. 2015. Peran Tumbuhan Berbunga sebagai
Media Konservasi Artopoda Musuh Alami. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia. 19(2): 53-59.
Amanda, U.D. 2017. Pemanfaatan Tanaman Refugia untuk Mengendalikan Hama dan
Penyakit Tanaman Padi. Buletin IKATAN (Informasi Pengkaljian dan Diseminasi
Inovasi Teknologi Pertanian). 7(2): 29-45.
Para pemilik tanaman hias di Tanah Air barangkali cukup familier dengan
Monstera adansonii. Daunnya yang meruncing dengan aksen lubang-lubang
membuatnya dijuluki 'janda bolong'. Selain karena perawatannya yang
mudah, khususnya untuk orang yang sering lupa menyiram, harganya juga relatif
murah. Satu polybag monstera adansonii muda dengan 3-4 daun bisa dimiliki
dengan harga sekitar Rp10 ribu atau bahkan kurang. Namun, jangan samakan
dengan varietas terbarunya, Monstera Adansonii Variegata. Perbedaan harganya
bak matahari dan bumi.
Menurut pegiat tanaman hias Ondo Pieter Hugo Pardede, Monstera Adansonii
Variegata, ialah jenis tanaman yang kini banyak dicari karena keunikan bentuk
dan warnanya. Terutama saat-saat pandemi ini, ketika banyak orang mendadak
menjadi kolektor tanaman. Saat dihubungi Media Indonesia melalui
sambungan telepon, Rabu (15/7), Ondo mengatakan bahwa jenis tanaman ini
berasal dari Jepang. Meski begitu, ia tidak tahu persis kapan masuknya ke
Indonesia. "Ramenya itu sudah sejak akhir 2018. Cuma, waktu itu harganya tidak
setinggi sekarang.
Dulu juga memang cukup langka, tapi peminatnya juga tidak seramai sekarang.
Tapi setelah itu, awal 2019 kalau tidak salah, tahu-tahu jadi mulai ramai,"
tuturnya. Ketika mulai ramai di pasaran, menurut Ondo, harga bibit tanaman ini
berada di bawah Rp10 juta. Ia sendiri pertama kali mendapatkannya dengan harga
Rp4 juta hingga Rp5 juta. Dari penelusuran Media Indonesia, saat ini
harga bonggolnya dengan dua daun muda saja bisa tembus Rp50 juta di pasar
lokal. Sementara, saat mengintip harganya di situs Komorebi Plant Store,
Jepang, harga dengan tanaman serupa dua-tiga daun berkisar US$1.700-US$2.500
(sekitar Rp23 juta sampai Rp36 juta), belum termasuk biaya kirim.
"Lalu kenapa ada perubahan harga, kalau menurut saya ya karena demand yang
terlalu tinggi, sementara dia jumlahnya sangat sedikit. Tumbuhnya sebenarnya
tidak lama, per bulan itu, mungkin bisa tumbuh satu daun. Kalau sehat, ada
hormon, mungkin bisa dua," katanya. Menurut Ondo, Monstera Andasonii Variegata
memiliki perpaduan warna hijau, putih, dan kadang kala kuning, dimana itu
terjadi karena mutasi. Mutasi tanaman sendiri pada dasarnya bisa terjadi
karena dua hal yakni alamiah dan genetik atau buatan manusia. Meski begitu,
Ondo mengaku belum pernah melihat mutasi Monstera Andasonii Veriegata secara
genetik.
Literatur pendukungnya pun belum pernah ia lihat, dan oleh karena itu,
ia meyakni mutasi Monstera Andasonii Veriegata yang ada di pasaran terjadi
secara alami. "Mungkin ada ya yang mutasi genetik, tapi itu bukan jenis
monstera. Itu pun tidak permanen. Bukan dalam hitungan tahun, tetapi dalam
hitungan bulan mungkin juga sudah balik lagi warnanya," tutur Ondo.
Pemeliharaan Monstera Andasonii Veriegata bukan tergolong tanaman yang sulit
dipelihara. Menurut Ondo, pembibitannya pun juga tidak susah, meskipun
sedikit berbeda perlakuannya saat dewasa. Pada saat bibit, tanaman ini cukup
rentan dan oleh karena itu harus diperhatikan suhu, PH tanah (6 hingga 7),
maupun volume airnya.
Volume air berlebih dapat mengakibatkan bibit menjadi busuk. "Secara ilmiah
mungkin memang susah, ada yang memakai greenhouse dengan pengatur ruangan dan
segala macam, tapi kalau saya berdasarkan pengalaman, suhu ruangan saja, yang
penting tidak terlalu panas, tidak apa-apa," pungkasnya. Ondo sendiri sekarang
mengaku tidak banyak mengoleksi Monstera Andasonii Veriegata. Sebab, selama
ini ia hanya menampung tanaman tanaman tersebut untuk kepentingan ekspor. Ia
merasa beruntung karena pemerintah selalu memberi kemudahan administrasi.
Urusan administrasi biasa diselesaikan Ondo hanya dalam waktu dua hari.
Pada hari keempat, tanamannya sudah siap untuk dikirim ke luar negeri. Jika
digabung dengan tanaman yang dihasilkan rekan produsen rumahan, Ondo dalam
sebulan bisa mengekspor sebanyak 100 kali. "Itu pun teman-teman juga sudah
bingung. Jenis tanamannya sebenarnya monstera secara umum, tapi kalau
Andansonii, jangankan ekspor, pasar lokalnya saja sudah greget. Harga yang
pernah saya jual sekitar 50 juta sampai 90 juta. Lainya yang lebih mahal juga
ada," tutur pemilik CV. JOJO and OP Nursery itu.
YUK YANG MAU IKUT GABUNG GROUP PECINTA TANAMAN HIAS
Sesuai namanya, tanaman ini menyerupai sisik naga perak, sehingga diberi nama
Alocasia Silver Dragon. Jika Anda ingin menambahkan tanaman hias unik ini ke
dalam ruangan rumah atau kantor, pertimbangkan spesies ini sebagai pilihan
yang berharga. Selain luar biasa cantik dan menarik perhatian, ini sangat
sederhana perawatan dan pemeliharaannya.
Klasifikasi
Keluarga: Araceae
Subfamili: Aroideae
Genus: Alocasia
Tentang Genus Alocasia
Alocasia adalah kelompok besar tumbuhan tahunan yang terdiri dari 79 spesies.
Semuanya berbunga dan termasuk dalam wilayah tropis Asia di tanah subtropis
Australia Timur. Selain dari daerah-daerah tersebut, tanaman ini dibudidayakan
secara luas di seluruh dunia.
Nama Umum dan Sinonim
Alocasia Baginda Silver Dragon
Elephant Ear Silver Dragon
Asal dan Persebaran
Awalnya, tanaman Alocasia berasal dari Asia Tenggara dan Australia Timur.
Ciri Alocasia Silver Dragon
Dedaunan dan Batang
Tanaman ini terkenal dengan dedaunannya yang unik. Daunnya yang besar,
keperakan, dan bergaris tampak anggun dan menyeramkan, keduanya hadir pada
saat bersamaan. Tanaman ini berbentuk panah dan bisa tumbuh sepanjang 2 meter.
Tangkai daun yang besar bisa menahan daun-daun ini, tetapi membutuhkan
penyangga ketika tanaman tumbuh lebih besar dan lebih berat. Tanamannya
berwarna perak secara keseluruhan tetapi dipenuhi dengan urat daun hijau tua.
Dedaunannya tetap compact di sepanjang hidupnya.
Evergreen
Beruntung bagi orang yang ingin menggunakan tanaman ini sebagai ornamen,
daunnya selalu hijau, artinya tetap berwarna perak dan “menyeramkan” sepanjang
tahun. Musim-musim yang berlalu tidak berdampak negatif padanya.
Tinggi
Saat sudah dewasa sepenuhnya, tanaman ini bisa tumbuh setinggi 0,45 meter dan
bisa menyebar selebar 0,4 meter. Ukurannya yang sempurna membuatnya sangat
mudah untuk dipajang di sudut-sudut kosong di rumah.
Toleransi Suhu
Meskipun Alocasia Silver Dragon toleran dengan suhu hangat, mereka tidak akan
tumbuh dengan baik di cuaca beku. Oleh karena itu, mereka tidak terlalu tahan
suhu selama musim dingin di negara empat musim dan akan mulai terlihat tidak
sehat segera jika terkena suhu dingin.
Toleransi Kelembaban
Untungnya, bagi mereka yang ingin membeli tanaman ini tetapi tinggal di daerah
dengan kelembaban tinggi, Alocasia Silver Dragon menyukai kelembaban dan lebih
menyukai kelembaban udara di sekitarnya. Oleh karena itu, mereka sangat
toleran terhadap lingkungan yang lembab.
Tahan Kekeringan
Karena tanaman ini menyukai air, mereka tidak suka dibiarkan kering dan
dehidrasi. Alocasia Silver Dragon bukanlah tanaman tahan kekeringan jadi jaga
agar tetap terhidrasi dengan baik.
Resistensi Terhadap Penyakit dan Hama
Dalam hal masalah tumbuh, tanaman ini hanya memiliki sedikit masalah. Infeksi
bakteri dan jamur seperti bercak daun, busuk akar, dan Xanthomonas bisa
menyerang. Soal hama dan serangga yang tidak diinginkan, kutu putih, tungau
laba-laba, dan kutu daun adalah temuan umum.
Meskipun semua masalah ini berbeda, semuanya memiliki asal yang sama:
permukaan dan tanah tanaman yang terlalu lembab. Jadi cara terbaik untuk
mencegah semua masalah ini adalah dengan memastikan tanaman selalu bersih dan
kering. Namun jika suatu tanaman dapat menangkap serangga atau penyakit,
penanganan yang tepat mencakup isolasi dan penyemprotan fungisida atau
insektisida sesuai persyaratan.
Pertumbuhan
Alocasia Silver Dragon adalah tanaman yang tumbuh cepat. Jika dirawat dengan
baik, spesies ini membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga hanya beberapa
bulan untuk sepenuhnya berkembang ke ukuran dewasa. Pertumbuhan mereka bisa
sangat cepat jika lingkungannya ideal.
Toksisitas
Sayangnya, tanaman Alocasia tidak bisa dimakan. Sebaliknya, mereka sangat
beracun. Mereka dapat mengakibatkan berbagai gejala nyeri dan tidak nyaman
yang dapat menjadi parah dan pada akhirnya menyebabkan kematian jika tidak
ditangani tepat waktu. Oleh karena itu, Anda harus menjauhkan hewan peliharaan
dan anak-anak Anda dari tanaman ini.
Daya tahan
Di iklim yang lebih hangat, tanaman ini tumbuh sebagai tanaman keras. Namun di
daerah dingin, mereka perlu ditanam kembali setiap tahun.
Pemeliharaan
Sebagai bukti, tanaman ini memiliki perawatan yang cukup rendah karena tidak
memiliki perawatan atau persyaratan ekstra atau khusus. Anda juga tidak perlu
menghabiskan waktu atau uang ekstra untuk itu.
Dormansi
Selama bulan-bulan dingin di daerah subtropis, tanaman ini cenderung tidak
aktif. Dengan kata sederhana, itu berarti berhenti tumbuh dan umumnya masuk ke
periode “tidur.” Menyiram berlebihan atau memberi pupuk tanaman secara
berlebihan dengan harapan membangunkannya bukanlah ide yang baik. Pendekatan
terbaik adalah membiarkannya dan merawatnya sebagaimana mestinya. Sirami
sesuai kebutuhan dan hindari perbanyakan atau pemangkasan tanaman selama fase
ini.
Perawatan Alocasia Silver Dragon
Perawatan Alocasia Silver Dragon membutuhkan sinar matahari penuh hingga teduh
parsial. Anda bisa menyiraminya sesekali saat tanah mengering. Pastikan saja
tanah tetap lembab dan kaya nutrisi serta memiliki pH 5,0 hingga 7,5. Suhu
yang sangat dingin sangat dilarang untuk tanaman ini.
Air
Tanaman ini hanya membutuhkan penyiraman sesekali. Namun mereka sangat
sensitif tentang jumlah air yang diberikan kepada mereka. Jika Anda
menyiraminya secara berlebihan, tanah akan tergenang air, akarnya akan mati
lemas, dan tanaman akan mati. Jika Anda menyiram tanaman di bawah air, tanaman
akan mengalami dehidrasi hingga mati.
Jadi, bagaimana Anda tahu berapa banyak air yang dibutuhkan dan kapan?
Itu mudah. Sirami tanaman sekali sampai bersih. Kemudian gunakan jari Anda
untuk merasakan tekstur tanah sebelum Anda menyiramnya kembali. Jika Anda
merasa bahwa lapisan atas sudah mulai mengering dengan baik, Anda bisa
menyirami Alocasia lagi. Jika masih basah, biarkan beberapa hari lagi. Anda
juga dapat menggunakan pengukur kelembaban untuk tujuan ini. Ditambah lagi,
persyaratan ini bervariasi sesuai dengan cuaca dan iklim. Umumnya, kebutuhan
air meningkat selama musim panas dan berkurang selama bulan-bulan musim hujan.
Tanah
Tanah yang lembab dan kaya drainase sangat ideal untuk tanaman Alocasia Silver
Dragon. Drainase merupakan faktor penting bagi tanah untuk menghindari
penumpukan air di dekat akar. Namun tanah juga harus mampu mempertahankan
kelembapan yang diperlukan. Keseimbangan itu penting. Oleh karena itu, jauhi
tekstur yang kering, berpasir, serta tanah seperti tanah liat yang sulit
mengalirkan air. Anda dapat menambahkan kompos atau lumut gambut sebagai
campuran media tanam dan membiarkan pH tetap asam hingga netral (5,0 hingga
7,5).
Sinar Matahari
Seperti semua tanaman Alocasia, yang satu ini juga sangat toleran terhadap
paparan sinar matahari. Mereka bisa hidup dengan baik di bawah cahaya terang
tetapi juga tidak peduli dengan cahaya teduh. Kunci pertumbuhan yang sehat
adalah menemukan moderasi. Cahaya yang langsung dan menyengat selama
berjam-jam dapat membakar daun tanaman. Dengan demikian, menaruh tanaman di
ruangan yang cukup terang dengan banyak sinar matahari tidak langsung,
tersaring, dan tersebar akan jauh lebih baik daripada meletakkannya di luar
ruangan tanpa perlindungan.
Jika Anda harus meletakkannya di tempat seperti itu, gunakan waring atau
paranet yang akan mengurangi intensitas sinar matahari yang menerpa daunnya.
Faktor ini sangat penting jika tanaman itu variegata. Tanaman semacam itu
membutuhkan cahaya ekstra untuk membantunya berfotosintesis dengan benar.
Rutinitas yang ideal adalah memaparkan tanaman ke sinar matahari langsung di
pagi hari dan juga sore hari. Selama kedua waktu ini, cahaya langsung tidak
terlalu berbahaya dan merusak daun tanaman dan variegasinya.
Suhu
Karena mereka berasal dari tropis dan subtropis, suhu hangat adalah suatu
keharusan. Suhu di atas 16 derajat Celsius sudah cukup baik. Namun sedikit
variasi dapat ditoleransi oleh spesies tersebut. Apa yang tidak ditanggapi
dengan baik adalah dingin. Suhu yang lebih rendah dan lingkungan yang dingin
tidak baik untuk tanaman Alocasia Silver Dragon. Jadi pastikan Anda
memindahkan tanaman ke tempat yang lebih hangat saat suhu mulai turun di luar.
Kelembaban
Meskipun tidak ada kriteria atau kewajiban yang ditetapkan, tanaman Alocasia
Silver Dragon menyukai kelembaban di udara dan akan berkembang dalam kondisi
seperti itu. Jadi pastikan Anda memberikan banyak kelembapan di sekitarnya.
Jika Anda tinggal di daerah yang sangat lembab, maka tanaman ini cocok untuk
Anda.
Tetapi jika Anda tinggal di daerah kering, Anda mungkin perlu melakukan
sedikit usaha ekstra untuk tanaman Anda. Ada beberapa cara untuk meningkatkan
faktor kelembapan di dalam rumah. Misalnya, Anda dapat memasang humidifier
dalam ruangan untuk koleksi tanaman rumah atau taman dalam ruangan Anda. Anda
dapat mengaturnya untuk memberikan tingkat kelembapan yang Anda inginkan.\
Jika tidak, Anda dapat memasang instalasi semprot / misting biasa dan
menggunakan baki air berkerikil. Agar lebih sederhana, cukup semprot tanaman
dengan air beberapa kali sehari atau minggu (sesuai kebutuhan) atau taruh pot
di nampan kerikil yang masing-masing diisi dengan air. Pada metode terakhir,
air akan menguap dan memberikan kelembapan yang konstan di udara di sekitar
tanaman. Ini akan bertindak sebagai pelembab DIY.
Pupuk
Tanaman ini lebih menyukai pupuk yang berjenis slow release. Pastikan pupuk
kaya dengan bahan organik dan merupakan pupuk berkualitas baik. Pupuk murah
cenderung mengandung bahan kimia berat dan garam yang dapat membunuh tanaman
Anda lebih cepat dari yang Anda kira. Pupuk lepas lambat hanya perlu diberikan
sekitar tiga atau empat kali setahun sesuai dengan kebutuhan tanaman dan
penilaian Anda.
Repotting
Tanaman alokasi suka bila akarnya memenuhi pot (rootbound), sehingga tidak
mewajibkan repotting. Sering merepoting tanaman dapat mengiritasi dan
memperlambat pertumbuhannya. Saat Anda menanam tanaman pada awalnya, letakkan
di wadah dengan ukuran yang sesuai di tempat pertama, dan biarkan selama satu
tahun atau lebih. Setelah itu, yang terbaik adalah memindahkannya ke pot yang
lebih besar hanya setiap beberapa tahun. Namun Anda dapat melakukan langkah
ini lebih awal jika terjadi keadaan darurat seperti tanaman yang tumbuh
terlalu banyak atau terserang infeksi.
Perawatan dan Pemangkasan
Mengingat tanaman Alocasia Silver Dragon memiliki struktur yang rapi dan
teratur secara alami, Anda tidak perlu terlalu peduli dengan pemangkasan.
Meskipun demikian, perawatan rutin adalah hal yang bagus. Semakin bersih
tanamannya, semakin kecil kemungkinannya terkena infeksi dan mengundang
serangan hama, dan dengan demikian pertumbuhannya semakin sehat.
Budidaya dan Perbanyakan
Cara biasa untuk memperbanyak Alocasia Silver Dragon adalah dengan pembagian.
Rimpang dipisahkan dan dipotong-potong untuk ditanam terpisah. Masing-masing
bagian ini tumbuh menjadi tanaman individu dan perlu dirawat dengan tepat.
Hindari memperbanyak Alocasia saat tanaman tidak aktif atau dorman.
Caranya adalah sebagai berikut:
Sterilkan semua alat dan perlengkapan Anda untuk mengurangi timbulnya
infeksi.
Pilih tanaman induk yang sehat dan keluarkan dari potnya.
Tanam masing-masing rimpang ini secara terpisah dan letakkan semuanya dalam
kondisi optimal termasuk cahaya yang baik, suhu hangat, dan banyak
kelembapan.
Sirami tanaman sesering mungkin dan biarkan tumbuh.
Laju Pertumbuhan
Minggu 1-3: Tempatkan rimpang di tanah dan tempatkan di bawah kondisi yang
baik dan merangsang pertumbuhan.
Minggu 3-5: Akar kecil akan mulai tumbuh di bagian bawah stek.
Minggu 6-7: Sekarang, stek akan mulai bertunas dan Anda akan melihat tunas
bermunculan. Ini kemudian tumbuh menjadi daun dewasa dan tanaman secara
bertahap tumbuh semakin besar tergantung pada perawatan yang Anda berikan.
Bulan 3-6: Pertahankan tingkat perawatan dan saksikan tanaman tumbuh hingga
ukuran penuh.
Memajang Tanaman Alocasia Silver Dragon
Karena warna dan strukturnya yang unik, Anda dapat menampilkannya di mana pun
Anda mau. Namun tanaman dengan dedaunan yang menarik layak mendapatkan semua
perhatian orang. Oleh karena itu, sebaiknya Anda memajangnya di suatu tempat
sendirian agar dapat menonjol. Desain tanaman sangat cocok untuk pengaturan
dalam ruangan formal dan modern.
Selain sebagai tambahan yang indah untuk koleksi tanaman rumah dalam ruangan,
tanaman ini berguna untuk membersihkan udara yang Anda hirup. Letakkan saja di
sudut ruangan yang kosong, sirami, dan rawat mereka dengan baik, dan mereka
akan membalas budi dengan memberikan udara bersih, murni, dan segar untuk
dihirup.
Apa Perbedaan Antara Alocasia Silver Dragon dan Alocasia Dragon Scale Plant?
Terutama, keduanya dibedakan berdasarkan warnanya. Alocasia Dragon Scale lebih
hijau dibandingkan dengan Alocasia Silver Dragon. Yang terakhir memiliki lebih
banyak warna perak dan terlihat lebih menyeramkan daripada yang pertama. Jika
Anda melihatnya berdampingan, perbedaannya mudah dikenali.
Memilih Alocasia Silver Dragon
Sebelum Anda membeli Alocasia Silver Dragon, pemeriksaan tanaman yang tepat
diperlukan. Periksa baik-baik permukaan daun serta di bawah dan di sekitarnya.
Periksa apakah Anda dapat melihat bercak, bintik, atau pertumbuhan yang tidak
normal. Selain itu, pastikan Anda melihat Alocasia Silver Dragon dan bukan
Alocasia Dragon Scale. Kadang-kadang, perbedaannya tidak mudah terlihat dalam
cahaya redup atau suram dan begitu pula dengan kelainannya. Bawa tanaman ke
dalam cahaya alami dan periksalah dengan benar.
Penutup
Alocasia Silver Dragon merupakan tumbuhan unik yang tidak hanya menarik untuk
dilihat, tetapi juga sangat mudah perawatannya. Tanaman ini adalah cara yang
bagus untuk menambah estetika ke ruangan Anda dan menjernihkan udara, keduanya
pada saat yang bersamaan. Ukuran dan strukturnya yang ideal membuatnya
sempurna untuk sudut dan rak kosong di rumah Anda. Namun mereka beracun, jadi
pastikan Anda menyimpannya jauh dari anak-anak dan hewan peliharaan.
Nah semoga panduan singkat kami tentang perawatan tanaman Alocasia Silver
Dragon ini bisa bermanfaat untuk Anda.
YUK YANG MAU IKUT GABUNG GROUP PECINTA TANAMAN HIAS
Alocasia black velvet atau disebut juga dengan alocasia reginula memiliki daun yang relatif kecil dengan warna hitam kontras dan garis silver, sehingga terkesan elegan dan menawan.
Daun alocasia black velvet juga cukup tebal yang tampak seperti beludru, dan cenderung memiliki tekstur kaku. Jenis alocasia ini mampu tumbuh setinggi 30-40 cm.
Alocasia ini memiliki warna dasar hijau tua kemudian ada juga warna putih pada bagian daun dan juga tepinya.
Alocasia black Velvet ini memiliki daun yang cenderung membulat selain itu pada permukaan daunnya memiliki bulu yang sangat halus. Alocasia black Velvet ini sangat cantik sekali untuk dijadikan sebagai koleksi,
Cara menanam alocasia black velvet yaitu menggunakan media tanam yang memiliki banyak kandungan humus, tidak terlalu keras dan mampu menahan kelembaban namun mempunyai porousitas yang bagus. Dari situ kita bisa menerapkannya media tanam apa yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut namun dapat kita peroleh pada daerah kita masing-masing. Alocasia black velvet hanya membutuhkan intensitas cahaya matahari yang minim atau sedikit paparan sinar matahari. Untuk kebutuhan air tanaman ini menyukai media yang lembab namun tidak terlalu basah.
Cara merawat alocasia black velvet yaitu dengan melakukan pemupukan terutama pupuk dengan unsur kandungan Nitrogen yang tinggi. Kita bisa menggunakan pupuk dekastar tiga bulan sekali dan pupuk NPK yang dicairkan setiap sebulan sekali agar tanaman bisa tumbuh dengan maksimal. Selain pemupukan juga perlu dilakukan penggantian media tanam lama dengan media tanam yang baru. Penggantian media tanam paling bagus dilakukan setiap enam bulan sekali.
Tujuan penggantian media tanam yaitu karena media tanam sudah mulai padat dan tidak poros yang bisa menyebabkan akar busuk. Akar tersebut juga sering dihinggapi hama yang mengganggu pertumbuhan , dengan penggantian media tanam kita bisa sekalian membasmi hama tersebut. Tujuan lainnya yaitu untuk menghindari terjadinya dormansi, karena alocasia juga memiliki masa dormansi, masa dormansi diperlihatkan dengan tanaman seperti mati padahal batang tanaman masih hidup. Masa dormansi terjadi jika kondisi lingkungan berubah tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman.
YUK YANG MAU IKUT GABUNG GROUP PECINTA TANAMAN HIAS
Pertama, jenis tanaman hias keladi tengkorak adalah polly, atau yang jika
dilihat dari nama ilmiahnya adalah Alocasia Amazonica. Tanaman keladi
tengkorak jenis ini merupakan salah satu jenis yang paling dikenal di
masyarakat. Bentuknya adalah cenderung berdaun besar hijau ketuaan serta
berbentuk panah atau kubus.
Alocasia jenis ini yang sering kita jumpai. Ia memiliki ciri-ciri daun yang
datar, dengan tulang-tulang khas yang tegas. Lalu, pinggiran daun tampak
bergelombang.
Tanaman hias jenis ini memiliki ketinggian sekitar 46 cm. Jenis ini akan
mengeluarkan bunga seperti bekas luka yang mana sebenarnya itu adalah bunga
dari tanaman ini.
Alocasia adalah salah satu jenis tanaman liar yang tumbuh di hutan. Keelokan
dari Alocasia terpancar dari keindahan dan bentuk daunnya. Daun Alocasia
sepintas mirip dengan caladium karena masih satu kerabat.
Perbedaannya adalah terletak pada daun dan umbinya. Alocasia tidak memiliki
umbi yang membulat dan terhubung langsung dengan batang kecuali jenis Alocasia
hido beauty.
Posisi munculnya perbungaan, daun lebih tebal dan kokoh, urat daun lebih
menonjol dengan warna mencolok dan beberapa spesies daunnya seperti dilapisi
bludru dan berbulu.
Dari segi warna, Alocasia secara umum berwarna hijau tidak seperti caladium
yang lebih berwarna-warni. Hanya saja, ada beberapa spesies Alocasia yang
permukaan bawah daunnya berwarna merah marun. Dari segi ukuran, daun Alocasia
juga lebih besar dari caladium.
Bagaimana cara merawat tanaman hias ini dengan baik dan benar.
1. Tanah
Tanam alocasia di tanah berpori yang drainasenya baik. Campuran tanah media
tanam alocasia yang dengan lumut gambut dan perlite. Bahan campuran pot ini
menahan kelembapan yang cukup, sehingga bisa memberikan drainase yang sangat
baik.
Meskipun akar tanaman alocasia membutuhkan tanah yang lembap, mereka tidak
menyukai kondisi yang basah. Nanti akarnya bisa busuk, Bunda. Maka mendapatkan
campuran tanah yang benar adalah faktor perawatan penting untuk tanaman hias
alocasia.
Kombinasi lumut gambut dan perlite yang tepat juga membantu memberikan nutrisi
tanpa terlalu banyak kelembapan. Lumut gambut sangat ideal sebagai penyubur
tanah untuk mendorong pertumbuhan alocasia yang sehat. Bahan tambahan seperti
kerikil, batu apung, atau perlite yang dihancurkan juga dapat membantu air
mengalir dengan cepat melalui pot.
2. Penyiraman
Tanaman hias alocasia perlu sering disiram agar tanah tetap lembap. Cara
terbaik untuk mengetahui apakah alocasia Bunda yang berdaun lebar membutuhkan
air adalah ketika bagian atas tanah, kira-kira 1 - 2,5 cm sudah kering.
Tanaman hias ini tidak menyukai tanah yang terlalu kering dan gersang, tapi
jangan lupakan pula kalau alocasia akan mati jika tanah terlalu basah. Memang
agak ribet ya, Bunda.
Sebaiknya Bunda menyiram tanaman hias alocasia sedikit-sedikit, namun sering.
Dengan demikian, tanah tetap lembap, tapi juga tidak tergenang air.
3. Suhu
Tanaman hias alocasia seperti alocasia reginula, alocasia macrorrhiza
stingray, dan alocasia silver dragon tumbuh subur di ruangan yang hangat.
Kisaran suhu yang ideal untuk mereka adalah 18 derajat Celsius sampai 27
derajat Celsius demi pertumbuhan yang cepat dan dinamis.
Suhu minimal untuk tanaman hias alocasia adalah 15 derajat Celsius. Penting
untuk diingat bahwa suhu dingin dapat mematikan tanaman hias yang menyukai
kehangatan ini.
Kalau ditanam di halaman, sangat penting untuk menjauhkan tanaman hias dalam
pot dari terlalu banyak sinar matahari langsung dan angin yang dingin.
4. Kelembapan
Tanaman hias alocasia membutuhkan kelembapan antara 50 hingga 60 persen agar
bisa tumbuh subur di dalam ruangan. Biasanya, udara rumah terlalu kering untuk
tanaman hias yang menyukai kelembapan ini.
Untuk mendorong pertumbuhan yang sehat, semprot daun tanaman hias alocasia
setiap hari, gunakan pelembab ruangan, atau letakkan pot di atas nampan
kerikil yang setengah terisi air untuk meningkatkan kelembapan.
YUK YANG MAU IKUT GABUNG GROUP PECINTA TANAMAN HIAS
Batang begonia berstruktur lunak, berwarna merah kecoklatan. Tanaman begonia berdaun tunggal, daunya berbentuk seperti jantung, di bagian tepi daun beringgit, ujung daun tanaman begonia runcing, pertulangan menjari, daunnya berwarna hijau. Bunga tanaman begonia ini majemuk, berbentuk malai. Bentuk dari begonia ini menyerupai keong dengan warna hijau, perak, dan merah.
Bunga Begonia Keong biasa dikenal juga dengan nama Escargot Begonia atau Rex Begonia Escargot. Merupakan jenis hibrida paling populer dari Rex Begonia. Alasannya sederhana, karena jenis ini memiliki bentuk daun yang sangat unik.
Daun dari Escargot Begonia ini memiliki motif seperti spiral yang menakjubkan dan terlihat seperti seekor keong. Nama Begonia Keong di ambil berdasarkan dari bentuk dan motif daun tanaman ini.
Berbeda dengan jenis Begonia yang lain, Escargot Begonia memiliki ukuran daun yang relatif lebih kecil. Warna daun nya juga beraneka ragam. Mulai dari kombinasi warna ungu, hijau, coklat, pink, merah dan perak.
Ukuran daun dari Bunga Begonia Keong bisa mencapai 25 cm. Jika tumbuh dengan baik, tanaman ini dapat mencapai ketinggian hingga 40 cm. Selain memiliki ukuran yang lumayan kecil, perawatan untuk Rex Begonia Escargot juga tergolong sangat mudah. Sangat cocok jika tanaman ini dijadikan koleksi di rumah anda.
Cara merawat bunga Begonia Keong
Agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, anda perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti pencahayaan, media tanam, waktu penyiraman, pemupukan, dan hal lainnya.
1. Pencahayaan
Bunga Begonia Keong pada habitat aslinya tumbuh di bawah naungan pepohonan. Tanaman ini menyukai hidup di tempat yang teduh namun tidak kekurangan cahaya matahari. Meskipun Begonia Escargot ini membutuhkan cahaya untuk mempercantik daunnya, hindari terlalu lama meletakkan tanaman ini dibawah sinar matahari langsung.
Jika anda menjadikan tanaman ini sebagai hiasan di dalam rumah, anda tidak perlu meletakkannya di dekat jendela. Yang penting jangan meletakkannya di tempat yang gelap dan minim cahaya.
2. Temperatur dan kelembapan
Karena tanaman ini berasal dari daerah tropis dan sub tropis, bunga Begonia Keong menyukai lingkungan yang sejuk dan sedikit hangat. Ideal nya, tanaman hias ini menyukai lingkungan dengan suhu antara 18 – 26 derajat celcius. Walaupun demikian, tanaman ini masih bisa mentolerir penurunan suhu hingga 12 derajat celcius dan suhu yang panas hingga 35 derajat celcius.
Suhu yang lebih dingin atau lebih panas tentu menjadikan tanaman ini sedikit lebih “berjuang” untuk dapat bertahan hidup. Selain kondisi suhu, anda juga harus memperhatikan kelembapan lingkungan. Karena bunga Begonia Keong menyukai lingkungan yang cukup lembab.
3. Penyiraman
Anda perlu melakukan penyiraman yang teratur pada tanaman ini ketika musim panas. Karena pada saat tersebut merupakan fase aktif dari tanaman ini untuk berkembang. Sedangkan di musim penghujan, pertumbuhan dari Escargot Begonia akan sedikit melambat.
Kondisi ini harus anda sesuaikan dengan waktu penyiraman. Anda akan lebih banyak menyiram ketika sedang musim panas, dan lebih sedikit ketika musim penghujan. Hal yang perlu anda perhatikan adalah kodisi tanah. Lakukan penyiraman ketika tanah sudah mulai kering.
Anda dapat memeriksa kelembapan tanah dengan menusukkan jari. Jika tanah masih lembab, berarti anda belum perlu untuk menyiram tanaman ini. Namun, jika tanah sudah kering hingga melebihi 2 ruas jari, saatnya anda untuk melakukan penyiraman.
4. Media tanam
Bunga Begonia Keong menyukai tanah yang gembur, subur, dan sedikit kering. Kondisi tanah yang demikian memiliki drainase yang sangat baik dan anda tidak perlu khawatir kalau air siraman akan menggenang.
Tanaman ini sangat rentan dengan pembusukan akar. Untuk itu anda perlu benar-benar menjaga agar tanah yang digunakan memiliki drainase yang baik. Selain itu, ketika menyiram jangan membasahi daun dari Rex Begonia Escargot. Daun yang basah dapat mendatangkan masalah jamur dan bercak-bercak.
5. Pemupukan
Lakukan pemberian pupuk bunga Begonia Keong pada saat musim panas, karena pada saat itu tanaman ini sedang aktif-aktifnya. Ketika datang musim penghujan, anda dapat menunda untuk memberikan pupuk pada tanaman ini.
Karena Escargot Begonia adalah tanaman hias yang “menjual” bentuk daunnya, berikanlah pupuk yang dapat merangsang pertumbuhan daun. Lakukan pemupukan sebulan sekali. Terlalu sering memberikan pupuk akan menyebabkan daun menjadi lebih panjang dan kurus sehigga terlihat tidak bagus.
6. Pemangkasan
Bunga Begonia Keong tidak memerlukan proses pemangkasan. Hal yang mungkin anda lakukan adalah memotong daun yang rusak, misalnya karena perubahan warna. Selain itu, proses pemangkasan bisa anda lakukan sekedar untuk menjadikan tanaman terlihat seperti yang anda inginkan.
Cara memperbanyak bunga Begonia Keong
1. Stek batang
Berikut ini adalah langkah-langkah cara membudidayakan Escargot Begonia dengan stek batang :
Pilih batang yang baik dengan panjang sekitar 10 – 15 cm. Sebaiknya anda memilik batang yang terdapat beberapa daun diatasnya.
Potong beberapa batang sesuai dengan kebutuhan anda. Perkirakan juga agar tanaman induk tidak kehabisan batang dan daun. Bukannya memperbanyak, ini justru menjadikan tanaman induk menjadi rusak.
Letakkan batang tersebut kedalam wadah berisi air. Anda dapat menggunakan toples sebagai media penampungan air.
Setelah beberapa minggu, akan muncul akar dari batang tersebut.
Selanjutnya, anda bisa menanam batang yang sudah muncul akar tersebut ke pot yang sudah disediakan.
Bunga Begonia Keong sebenarnya bisa tahan beberapa bulan pada wadah yang ber air, namun pada akhirnya anda tetap harus memindahkan ke pot bunga.
Setelah memindahkan ke pot bunga, tunggulah sekitar 4 – 8 minggu, tanaman akan mulai bertunas.
2. Stek daun
Stek daun bisa dibilang lebih mudah dilakukan daripada stek batang, berikut ini langkah-langkah memperbanyak bunga Begonia Keong dengan cara stek daun :
Pilih daun yang sehat dan segar.
Potong daun pada bagian urat yang besar, dengan cara ini anda dapat memiliki beberapa bagian untuk di perbanyak
Selanjutnya, anda dapat langsung menanam beberapa daun ini di tanah. Untuk menahannya anda dapat menjepitnya menggunakan kayu atau kerikil.
Setelah sekitar 6 minggu tanaman akan mulai tumbuh
Setelah tanaman baru ini tumbuh hingga lebih kurang 10 cm, anda dapat memisahkan masing-masingnya ke wadah / pot yang baru.
Mengganti pot bunga Begonia Keong
Setelah tanaman ini dewasa, anda dapat mengganti pot nya dalam dua tahun sekali. Sementara untuk tanaman yang masih baru, anda akan lebih sering melakukannya. Mengganti pot pada tanaman yang masih remaja sangat disarankan, ini akan membantu pertumbuhan akar agar tidak terhambat.
Anda dapat perlahan meningkatkan ukuran pot sesuai dengan kapasitas tanaman. Pastikan memilih pot dengan sistem drainase yang baik.
YUK YANG MAU IKUT GABUNG GROUP PECINTA TANAMAN HIAS
Keladi yang biasanya tumbuh liar di sekitar pekarangan lembap atau got-got saluran air itu, kini masuk jajaran tanaman hias paling populer di 2020. Harga keladi beragam berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp1 juta. Makin rimbun daunnya, maka makin mahal juga harganya.
Nah, untuk mengenal tanaman yang berasal dari genus caladium (suku talas-talasan, Araceae), simak beberapa fakta menariknya yang kami rangkum untukmu yuk!
1. Bentuk daunnya yang unik seperti hati
Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati atau jantung. Inilah yang juga membuatnya dikenal sebagai Heart of Jesus. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Karena itu, tanaman inu tidak pernah tumbuh lebih daripada 1 meter. Beberapa jenis dan hibridanya juga sering dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.
2. Terdiri dari beragam jenis dengan kecantikan berbeda
Asal tumbuhan ini dari hutan Brasil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia. Diyakini ada 7 jenis tumbuhan bernama latin Caladium ini, dengan warna dan corak yang berbeda satu sama lain. Namun, kultivar dari tanaman ini ternyata bisa mencapai 1.000 jenis tanaman. Mulai dari keladi strawberry, keladi baret, keladi wayang, keladi tengkorak, keladi sexy pink, keladi infinity dan keladi susu yang memiliki kecantikannya masing-masing. Wah banyak banget ya.
3. Memiliki corak daun yang eksotis
Tanaman hias keladi juga busa dikatakan sebagai tumbuhan cantik nan eksotis. Ini bisa terluhat dari warna daunnya yang memiliki corak khusus. Mulai dari warna campur, putih dan merah hingga yang menyerupai batik atau stroberi. Inilah yang membuat keladi begitu menarik dan telah digunakan sebagai tanaman hias sejak akhir abad ke 18 di Eropa.
4. Beracun
Meski tanaman ini memiliki daun yang cantik dan eksotis, namun ternyata seluruh bagian keladi beracun. Menurut laman resmi Children’s Health Queensland Hospital and Health Service di Australia, racun pada tanaman keladi masuk kategori 2 dan 3. Untuk itu, tanaman keladi ini berbahaya bagi hewan peliharaan seperti kucing dan anjing serta anak-anak kecil, karena jika daun atau bagian lainnya yang tidak sengaja tergigit, maka bisa menimbulkan rasa terbakar pada mulut.
5. Mudah dirawat
Keladi dapat bertahan pada cuaca panas maupun di tempat yang memiliki kelembapan tinggi. Saat musim hujan sekali pun, tanaman ini bisa berkembang dengan pesat jika dibanding tanaman lain yang mudah mati.
Begitupun untuk urusan media tanah, keladi tidak terlalu pemilih, asalkan ditanam pada tanah gambut maka pertumbuhannya akan sehat dan semakin cantik. Serta keladi juga hanya membutuhkan sedikit pemupukan yang membuatnya semakin subur.
dan salah satu tanaman ya paling banyak dicari tanaman keladi yang cantik dan menggoda yakni KELADI BARET
Daun keladi baret ini terdapat dua kombinasi antara warna merah dan hijau. Selain itu, ada titik-titik warna putih dan terdapat corak unik. Corak daun sangat unik, seperti sobekan yang menjadi daya tarik.
Perlu kita ketahui keladi itu butuh sinar matahari apalagi matahari pagi bagus banget buat keladi, keladi jadi tumbuh subur dan menor.
Manfaat Arang Sekam Sebagai Media Tanam Hidroponik dan Konvensional
Sekam adalah kulit padi yang dihasilkan dari proses penggilingan padi dengan tujuan yang beraspal dengan kulitnya. Ditempat penggilingan padi sekam biasanya dibakar untuk menurunkan volume agar tidak menumpuk. Hasil pembakaran sekam tersebut sebagian besar tidak dapat digunakan, karena sistem pembakaran yang sempurna dan menghasilkan abu sekam. Sementara arang sekam atau sekam bakar yang digunakan sebagai media tanam didapatkan dari sistem pembakaran dengan teknik pembakaran tidak sempurna. Arang sekam memiliki kandungan karbon tinggi dan banyak digunakan sebagai media tanam.
Kandungan Unsur Hara & ciri Arang Sekam
Arang sekam atau sekam bakar banyak dimanfaatkan sebagai campuran media tanam dan media tanam murni (tanpa campuran). Arang sekam digunakan sebagai media tanam hidroponik dan campuran media tanam berbasis tanah. Arang sekam merupakan media tanam yang baik karena memiliki kandungan SiO2 52% dan unsur C 31% serta komposisi lainnya seperti Fe203, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang sangat sedikit. Unsur hara pada arang sekam antara lain nitrogen (N) 0,32%, fosfat (P) 0,15%, kalium (K) 0,31%, kalsium (Ca) 0,96%, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm, Zn 14,10 ppm dan pH 8, 5 - 9,0.
Arang Sekam Sebagai Media Tanam
Arang sekam atau sekam bakar memiliki karakter yang ringan (Berat Jenis 0,2 kg / l), kasar sehingga sirkulasi udara tinggi, kemampuan menahan udara tinggi, berwarna hitam sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan baik. pH arang sekam cukup tinggi, yaitu antara 8,5 sampai 9.0 sehingga sangat baik digunakan untuk menigkatkan pH pada tanah asam. Sekam bakar atau arang sekam sekam juga memiliki sifat porositas yang baik dan kemampuan menyerap udara rendah.
Nah Bagi kalian yang ingin beli sekam mentah atau sekam bakar terutama di area malang bisa kontak di bawah ini
atau yang ingin tahu diskripsi sekamnya seperti apa...??