Media tanam adalah faktor esensial atau hal yang harus ada dalam kegiatan bercocok tanam. Selain harus ada, media tanam juga menjadi faktor keberhasilan kegiatan budidaya. Terdapat banyak media tanam termasuk air (hidroponik) dan udara (aeroponik).
Karena setiap tanaman memiliki syarat hidup yang berbeda-beda, maka dibutuhkan media tanam yang berbeda pula.
Artikel ini akan membahas mengenai media tanam yang umumnya digunakan dalam budidaya sayuran dalam polybag. Bahan media tanam tersebut dapat ditemukan dengan mudah dan pembuatannya dapat dilakukan sendiri.
Media tanam berfungsi untuk menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang, memberikan nutrisi bagi tanaman serta menopang tanaman.
Media tanam harus dapat menggantikan fungsi tanah bagi tanaman, terlebih lagi untuk tanaman dalam pot atau polybag.
Media tanam yang baik harus mempunyai sifat kimia, fisik, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut:
- Dapat menyimpan air, memiliki pondasi yang baik, memiliki aerasi (pertukaran udara) dan drainase (kemampuan menukarkan air) yang baik. Media tanam dapat mempertahankan kelembaban tanah, tapi dapat membuang air yang berlebih. Contoh media tanam yang baik adalah porous yang dapat mempertahankan kelembaban dan membuang kelebihan air, karena porous memiliki rongga kosong antar materialnya.
- Mampu menopang tanaman dan menyediakan ruang tumbuh bagi akar. Sehingga media tanam harus gembur agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Namun media tanam harus cukup kuat untuk menopang tanaman sehingga tidak roboh.
- Tidak berpotensi menimbulkan penyakit. Media tanam harus terbebas dari penyakit dan hama, karena dapat menyebabkan kematian tanaman. Meskipun demikian, media tanam tidak harus bebas dari mikroorganisme, karena banyak mikroorganisme yang bermanfaat bagi kesuburan tanah dan tanaman.
- Media tanam menyediakan nutrisi bagi tanaman yang terdiri atas unsur hara makro dan mikro. Ketersediaan unsur hara dapat ditambahkan dengan pupuk atau berasal dari aktivitas mikroorganisme dari tanah/media tanam.
Bahan dan Cara Membuat Media Tanam Organik
Bahan Utama (Tanah)
Humus atau Kompos
Sabut Kelapa atau Arang Sekam
- Siapkan tanah (top soil) yang subur dan gembur. Kemudian ayak menjadi butiran-butiran halus. Tanah harus dalam keadaaan kering untuk menghindari penggumpalan, karena tanah yang menggumpal menyebabkan bahan lainnya tidak tercampur dengan merata.
- Siapkan kompos yang sudah matang dan arang sekam.
- Campurkan ketiga bahan tersebut ke dalam sebuah wadah dengan perbandingan tanah, kompos dan arang sekam 2 : 1 : 1 atau 1 : 1 : 1 tergantung tanaman yang Anda tanam. Tidak ada rumus yang akurat, Anda harus mencoba dengan trial and error.
- Setelah dicampur, masukkan media tanam ke dalam polybag dan media tanam siap digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar