 |
Urine Kambing |
Pengaruh interaksi utama urine kambing terhadap tanaman kelapa sawit, Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi urine kambing dan pupuk urea
memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah pelepah dan volume akar.
Pengaruh utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan
tinggi tanaman kelapa sawit. Ratarata hasil pengamatan pertambahan tinggi
tanaman kelapa sawit setelah dilakukan uji BNJ pada taraf 5% dapat dilihat
pada Tabel 1.
- Pertambahan Tinggi Tanaman per cm
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa secara interaksi urine kambing dan
pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman.
Namun secara utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap
pertambahan tinggi tanaman, dimana pertambahan tinggi tanaman tertinggi
terdapat pada perlakuan urine kambing (K3) dengan tinggi tanaman yaitu
31,81 cm dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan K1, namun berbeda nyata
dengan perlakuan lainnya. Sedangkan pertambahan tinggi tanaman terendah
dihasilkan oleh tanaman kontrol atau tanpa perlakuan urine kambing dan urea dengan rata-rata tinggi 28,40 cm.
Pertambahan tinggi tanaman terbaik terdapat pada perlakuan K3, dimana
urine kambing mampu memberikan hasil rata-rata pertambahan tinggi tanaman
tertinggi. Perlakuan ini mampu memberikan suplai kebutuhan hara yang
dibutuhkan dalam pertumbuhan tinggi tanaman kelapa sawit. Nitrogen
dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat
dan enzim, oleh karena itu Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar, khusus nya pada fase
vegetatif tanaman. Unsur hara pada urine kambing juga diperlukan untuk
mempercepat proses pertumbuhan lainnya pada tanaman kelapa sawit. Hal ini sependapat dengan Bustami dkk.
(2012), yang menyatakanbahwa pertumbuhan dan produksi tanaman akan
mencapai optimum apabila faktor penunjang mendukung pertumbuhan tersebut
berada dalam keadaan optimal, unsur-unsur yang seimbang, dosis pupuk
yang tepat serta nutrisi yang dibutuhkan tersedia bagi tanaman.
Pemberian pupuk yang sesuai dengan dosis dan kebutuhan dapat
meningkatkan hasil, sebaliknya pemberian yang berlebihan akan menurunkan
hasil
tanaman.
Rendahnya dosis pupuk urea yang diberikan dan hanya diberikan hanya sekali
pada saat awal pindah tanam mengakibatkan tidak ada pengaruh pupuk urea pada
pertambahan tinggi tanaman kelepa sawit. Hal ini berhubungan dengan tanah
gambut merupakan tanah yang kurang subur yang menyebabkan pertumbuhan akar
tanaman juga terhambat. Oleh karena itu, jarak tanam yang lebar pada tanah
gambut mengakibatkan kemampuan perakaran dalam menahan air dan unsur hara
juga rendah.Selain itu, sifat tanah gambut yang berporositas tinggi sehingga
saat panas akan terjadi evaporasi dan saat hujan unsur hara akan tercuci
(leaching) (Nora dkk, 2016)
- Pertambahan Jumlah Pelepah
Hasil pengamatan pertambahan
jumlah pelepah tanaman kelapa sawit setelah dilakukan analisis ragam
menunjukkan bahwa secara interaksi maupun pengaruh utama pemberian urine
kambing dan pupuk Urea memberikan
Data Tabel 2 menunjukkan bahwa secara interaksi urine kambing dan pupuk urea
memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah pelepah, dimana
perlakuan urine kambing (K3) dan pupuk urea (U3) menghasilkan pertambahan
jumlah pelepah terbanyak yaitu 7,00 helai, tidak berbeda nyata pada
perlakuan K1U2 dan K3U2 namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.
Pertambahan jumlah pelepah terendah dihasilkan oleh kombinasi tanpa
perlakuan urine kambing (K0) dan urea (U0) dengan rata-rata jumlah daun 5,50
helai. Hal ini diduga kombinasi urine kambing dan pupuk urea (K3U3) dapat
meningkatkan jumlah daun karena unsur hara di tanah tersedia dengan jumlah
yang cukup sehingga mampu memenuhi kebutuhan hara tanaman.
Pada masa pembibitan rata-rata pertambahan jumlah daun kelapa sawit sebanyak
satu helai/bulan sampai bibit kira-kira berumur enam bulan. Pupuk organik
mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan baik dan dapat
meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah sehingga mampu mendukung
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dapat meningkatkan proses
fotosintesis (Juniarto dkk, 2018).
Daun merupakan organ fotosintesis bagi tanaman, sehingga semakin banyak
jumlah daun pada tanaman maka akan semakin banyak fotosintat yang dihasilkan
(Apriani, 2015). Proses pembentukan daun secara fisiologis diawali oleh
tahap pembelahan pada sel titik tumbuh melalui tunas yang distimulus oleh
hormon dan unsur hara. Tunas akan keluar membentuk mata tunas yang kemudian
terdiferensiasi berkembang menjadi organ baru, semakin cepat muncul tunas
maka semakin tinggi sehingga pembentukan daun semakin banyak (Fitriani,
2014).
Pemberian urine kambing mampu menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman
terutama unsur N dan P yang diperlukan tanaman dalam pembentukan daun,
dimana unsur N dan P pada media membantu proses pembelahan dan pembesaran
sel yang menyebabkan daun muda lebih cepat mencapai bentuk yang sempurna,
dimana semakin besar jumlah daun yang terbentuk pada tanaman, maka akan
menghasilkan hasil fotosintat yang besar pula, dan hasil fotosintesis ini
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Pertambahan Panjang Pelepah Terpanjang (cm)Hasil pengamatan panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit setelah dilakukan analisis ragam menunjukkan bahwa secara interaksi pemberian urine kambing dan pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit. Pengaruh Utama pemberian urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit. Rata-rata hasil pengamatan panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit setelah dilakukan uji BNJ pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 3.
Data Tabel 3 menunjukkan bahwa secara interaksi urine kambing dan pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang pelepah. Namun secara utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan panjang pelepah, dimana Panjang pelepah terpanjang terdapat pada perlakuan urine kambing (K3) yaitu 25,71 cm dan tidak berbeda nyata perlakuan K2, namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan panjang pelepah terendah dihasilkan oleh tanaman control (K0) dengan rata-rata Panjang pelepah 22,44 cm.
Panjang pelepah tertinggi terdapat pada perlakuan urine kambing (K3) mampu memberikan hasil rata-rata panjang pelepah terpanjang dikarenakan urine kambing K3 memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
Rendahnya dosis pupuk urea yang di berikan dan hanya diberikan hanya sekali pada saat awal pindah tanam serta media yang digunakan ialah media tanah gambut, dimana porositas tanah gambut yang cukup tinggi mengakibatkan tidak ada pengaruh pupuk urea pada pertambahan tinggi tanaman kelepa sawit.
Penambahan unsur hara nitrogen dapat merangsang pertumbuhan vegetatif yakni cabang, batang dan daun yang merupakan komponen penyusun asam amino, protein dan pembentuk protoplasma sel yang dapat berfungsi dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Fosfor merupakan komponen Utama asam nukleat, berperan terhadap pembelahan sel pada titik tumbuh yang berpengaruh pada tinggi tanaman.Selain nitrogen dan fosfor unsur kalium
juga berperan meningkatkan pertumbuhan tanaman yang berperan sebagai aktifator berbagai enzim (Aminullah dkk., 2017).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Pengaruh interaksi pemberian Urine kambing dan Urea berpengaruh nyata
terhadap parameter jumlah pelepah dan volume akar. Perlakuan terbaik adalah
pemberian Urine kambing dosis 300 ml/l air (K3) dan Urea dosis 2,7 g/tanaman
(U3).
2. Pengaruh utama pemberian Urine kambing berpengaruh nyata terhadap semua
parameter pengamatan. Perlakuan terbaik adalah pemberian Urine kambing dosis
300 m/l air (K3).
3. Pengaruh utama pemberian Urea berpengaruh nyata terhadap jumlah pelepah dan
volume akar. Perlakuan terbaik adalah pemberian Urea dosis 2,7 g/tanaman (U3).
By : Ternak Gudang Godong
Sumber :
-
https://www.google.com/search?q=Aplikasi+Urine+Kambing+dan+Pupuk+Urea+terhadap+Pertumbuhan+Bibit+Kelapa+Sawit+(Elaeis+guineensis+Jacq.)+pada+Media+Gambut+di+Main+Nursery&oq=Aplikasi+Urine+Kambing+dan+Pupuk+Urea+terhadap+Pertumbuhan+Bibit+Kelapa+Sawit+(Elaeis+guineensis+Jacq.)+pada+Media+Gambut+di+Main+Nursery&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOdIBBzU4MWowajSoAgCwAgE&sourceid=chrome&ie=UTF-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar