--> APLIKASI URINE KAMBING DAN PUPUK AREA TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT | BISNIS SAMPINGAN

Web ini membantu untuk manjadikan referensi bisnis Anda.

Senin, 05 Mei 2025

APLIKASI URINE KAMBING DAN PUPUK AREA TERHADAP PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT

| Senin, 05 Mei 2025

 

Urine Kambing


Pengaruh interaksi utama urine kambing terhadap tanaman kelapa sawit, Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh interaksi urine kambing dan pupuk urea memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah pelepah dan volume akar. 

Pengaruh utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman kelapa sawit. Ratarata hasil pengamatan pertambahan tinggi tanaman kelapa sawit setelah dilakukan uji BNJ pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 1.


- Pertambahan Tinggi Tanaman per cm





Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa secara interaksi urine kambing dan pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Namun secara utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, dimana pertambahan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan urine kambing (K3) dengan tinggi tanaman yaitu 31,81 cm dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan K1, namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan pertambahan tinggi tanaman terendah dihasilkan oleh tanaman kontrol atau tanpa perlakuan urine kambing dan urea dengan rata-rata tinggi 28,40 cm.

Pertambahan tinggi tanaman terbaik terdapat pada perlakuan K3, dimana urine kambing mampu memberikan hasil rata-rata pertambahan tinggi tanaman tertinggi. Perlakuan ini mampu memberikan suplai kebutuhan hara yang dibutuhkan dalam pertumbuhan tinggi tanaman kelapa sawit. Nitrogen dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat dan enzim, oleh karena itu Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar, khusus nya pada fase vegetatif tanaman. Unsur hara pada urine kambing juga diperlukan untuk mempercepat proses pertumbuhan lainnya  pada tanaman kelapa sawit. Hal ini sependapat dengan Bustami dkk. (2012), yang menyatakanbahwa pertumbuhan dan produksi tanaman akan mencapai optimum apabila faktor penunjang mendukung pertumbuhan tersebut berada dalam keadaan optimal, unsur-unsur yang seimbang, dosis pupuk yang tepat serta nutrisi yang dibutuhkan tersedia bagi tanaman. Pemberian pupuk yang sesuai dengan dosis dan kebutuhan dapat meningkatkan hasil, sebaliknya pemberian yang berlebihan akan menurunkan hasil
tanaman.

Rendahnya dosis pupuk urea yang diberikan dan hanya diberikan hanya sekali pada saat awal pindah tanam mengakibatkan tidak ada pengaruh pupuk urea pada pertambahan tinggi tanaman kelepa sawit. Hal ini berhubungan dengan tanah gambut merupakan tanah yang kurang subur yang menyebabkan pertumbuhan akar tanaman juga terhambat. Oleh karena itu, jarak tanam yang lebar pada tanah gambut mengakibatkan kemampuan perakaran dalam menahan air dan unsur hara juga rendah.Selain itu, sifat tanah gambut yang berporositas tinggi sehingga saat panas akan terjadi evaporasi dan saat hujan unsur hara akan tercuci (leaching) (Nora dkk, 2016)


- Pertambahan Jumlah Pelepah

Hasil pengamatan pertambahan jumlah pelepah tanaman kelapa sawit setelah dilakukan analisis ragam menunjukkan bahwa secara interaksi maupun pengaruh utama pemberian urine kambing dan pupuk Urea memberikan



Data Tabel 2 menunjukkan bahwa secara interaksi urine kambing dan pupuk urea memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah pelepah, dimana perlakuan urine kambing (K3) dan pupuk urea (U3) menghasilkan pertambahan jumlah pelepah terbanyak yaitu 7,00 helai, tidak berbeda nyata pada perlakuan K1U2 dan K3U2 namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Pertambahan jumlah pelepah terendah dihasilkan oleh kombinasi tanpa perlakuan urine kambing (K0) dan urea (U0) dengan rata-rata jumlah daun 5,50 helai. Hal ini diduga kombinasi urine kambing dan pupuk urea (K3U3) dapat meningkatkan jumlah daun karena unsur hara di tanah tersedia dengan jumlah yang cukup sehingga mampu memenuhi kebutuhan hara tanaman.

Pada masa pembibitan rata-rata pertambahan jumlah daun kelapa sawit sebanyak satu helai/bulan sampai bibit kira-kira berumur enam bulan. Pupuk organik mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan baik dan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah sehingga mampu mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan dapat meningkatkan proses fotosintesis (Juniarto dkk, 2018). 

Daun merupakan organ fotosintesis bagi tanaman, sehingga semakin banyak jumlah daun pada tanaman maka akan semakin banyak fotosintat yang dihasilkan (Apriani, 2015). Proses pembentukan daun secara fisiologis diawali oleh tahap pembelahan pada sel titik tumbuh melalui tunas yang distimulus oleh hormon dan unsur hara. Tunas akan keluar membentuk mata tunas yang kemudian terdiferensiasi berkembang menjadi organ baru, semakin cepat muncul tunas maka semakin tinggi sehingga pembentukan daun semakin banyak (Fitriani, 2014).

Pemberian urine kambing mampu menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman terutama unsur N dan P yang diperlukan tanaman dalam pembentukan daun, dimana unsur N dan P pada media membantu proses pembelahan dan pembesaran sel yang menyebabkan daun muda lebih cepat mencapai bentuk yang sempurna, dimana semakin besar jumlah daun yang terbentuk pada tanaman, maka akan menghasilkan hasil fotosintat yang besar pula, dan hasil fotosintesis ini digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

- Pertambahan Panjang Pelepah Terpanjang (cm)

Hasil pengamatan panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit setelah dilakukan analisis ragam menunjukkan bahwa secara interaksi pemberian urine kambing dan pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit. Pengaruh Utama pemberian urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit. Rata-rata hasil pengamatan panjang pelepah terpanjang tanaman kelapa sawit setelah dilakukan uji BNJ pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 3.






Data Tabel 3 menunjukkan bahwa secara interaksi urine kambing dan pupuk urea tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan panjang pelepah. Namun secara utama urine kambing memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan panjang pelepah, dimana Panjang pelepah terpanjang terdapat pada perlakuan urine kambing (K3) yaitu 25,71 cm dan tidak berbeda nyata perlakuan K2, namun berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan panjang pelepah terendah dihasilkan oleh tanaman control (K0) dengan rata-rata Panjang pelepah 22,44 cm.

Panjang pelepah tertinggi terdapat pada perlakuan urine kambing (K3) mampu memberikan hasil rata-rata panjang pelepah  terpanjang dikarenakan urine kambing K3 memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

Rendahnya dosis pupuk urea yang di berikan dan hanya diberikan hanya sekali pada saat awal pindah tanam serta media yang digunakan ialah media tanah gambut, dimana porositas tanah gambut yang cukup tinggi mengakibatkan tidak ada pengaruh pupuk urea pada pertambahan tinggi tanaman kelepa sawit.

Penambahan unsur hara nitrogen dapat merangsang pertumbuhan vegetatif yakni cabang, batang dan daun yang merupakan komponen penyusun asam amino, protein dan pembentuk protoplasma sel yang dapat berfungsi dalam merangsang pertumbuhan tanaman. Fosfor merupakan komponen Utama asam nukleat, berperan terhadap pembelahan sel pada titik tumbuh yang berpengaruh pada tinggi tanaman.Selain nitrogen dan fosfor unsur kalium
juga berperan meningkatkan pertumbuhan tanaman yang berperan sebagai aktifator berbagai enzim (Aminullah dkk., 2017).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengaruh interaksi pemberian Urine kambing dan Urea berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah pelepah dan volume akar. Perlakuan terbaik adalah pemberian Urine kambing dosis 300 ml/l air (K3) dan Urea dosis 2,7 g/tanaman (U3).

2. Pengaruh utama pemberian Urine kambing berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik adalah pemberian Urine kambing dosis 300 m/l air (K3). 

3. Pengaruh utama pemberian Urea berpengaruh nyata terhadap jumlah pelepah dan volume akar. Perlakuan terbaik adalah pemberian Urea dosis 2,7 g/tanaman (U3).



By : Ternak Gudang Godong

Sumber : 

- https://www.google.com/search?q=Aplikasi+Urine+Kambing+dan+Pupuk+Urea+terhadap+Pertumbuhan+Bibit+Kelapa+Sawit+(Elaeis+guineensis+Jacq.)+pada+Media+Gambut+di+Main+Nursery&oq=Aplikasi+Urine+Kambing+dan+Pupuk+Urea+terhadap+Pertumbuhan+Bibit+Kelapa+Sawit+(Elaeis+guineensis+Jacq.)+pada+Media+Gambut+di+Main+Nursery&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOdIBBzU4MWowajSoAgCwAgE&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar