--> TIPS BUDIDAYA TANAMAN MINT DAN MANFAATNYA | BISNIS SAMPINGAN

Web ini membantu untuk manjadikan referensi bisnis Anda.

Friday, September 21, 2018

TIPS BUDIDAYA TANAMAN MINT DAN MANFAATNYA

| Friday, September 21, 2018

Tips Budidaya Tanaman Mint Dan Manfaatnya





Manfaat daun mint antara lain digunakan sebagai bahan obat-obatan, kuliner, kosmetik, digunakan dalam proses pembuatan pasta gigi, permen karet, mengurangi dismenorhea ( nyeri haid), mengurangi gangguan pencernaan, mengurangi sakit kepala. Namun, penggunaan mint yang berlebihan juga bisa menyebabkan efek samping iritasi kulit, flushing (kemerahan kulit), sakit kepala, iritasi selaput lendir dan mulas. Menthol merupakan salah satu bahan kimia aktif dalam teh, dan dapat menyebabkan penutupan tenggorokan pada anak-anak kecil dan orang dewasa.

Wanita yang sedang hamil atau menyusui bayi secara ketat harus menghindari konsumsi teh mint. Mengambil teh mint selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran. Menerapkan minyak peppermint di wajah anak-anak dapat menyebabkan masalah pernapasan yang parah.

Dosis yang dianjurkan untuk penggunaan mint dalam teh mint adalah rendam 1 sdt daun peppermint atau spearmint kering dalam secangkir air mendidih selama setidaknya sepuluh menit dan dinginkan. Minum ini dua sampai tiga kali sehari di antara waktu makan.




 1. Penanaman Di Kebun

Semua jenis mint termasuk peppermint, mint yang manis, mint cokelat, dan spearmint tumbuh dengan cara penyebaran tanaman yang tumbuh dengan cepat, sehingga Anda harus memberi mereka ruang atau tempat untuk menyebar tanpa mendapatkan rintangan di arah mereka tumbuh atau menumbuhkan mereka di pot. Mint akan mengirimkan ranting yang menyebar di atas dan di bawah tanah, dengan cepat membentuk rangkaian yang besar berupa sekumpulan daun hijau yang subur.

2. Tanah, Penanaman, dan Perawatan.

Di belahan dunia lain, tanaman mint di musim semi atau pada musim gugur memiliki pengaturan jarak penanaman bibit dengan jarak 18 sampai 24 inci terpisah.

Bunga kecil mint mekar pada saat mencapai 4 bulan, pangkas sebelum kuncup terbuka untuk menjaga kestabilan tanaman. Meskipun mint toleran dengan embun beku, bagian atas daun mint akan mati bila hal tersebut terjadi terus menerus, tetapi akar mint cukup kuat, ia dapat bertahan hidup dalam suhu yang dingin. Angkat dan tanam kembali mint Anda setiap 3 sampai 4 tahun untuk menjaga rasa khas mint Anda dan aroma yang kuat.

3. Penyelesaian Masalah

Meskipun mint termasuk tanaman kasar, ketika daun mint masih muda, ia tetap saja rentan terhadap tungau, lalat, laba-laba, siput. dan cacing.

4. Panen dan Penyimpanan

Panen daun mint dapat dilakukan dengan berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Untuk panen yang besar, tunggu sampai sebelum tanaman mekar ketika rasa dan aromanya terasa wangi semerbak, kemudian potong seluruh tanaman.

5. Penggunaan

Daun mint segar adalah pelengkap yang lezat untuk olahan daging, ikan, unggas, sapi dan sayuran seperti kentang, wortel dan tomat. Mint juga dapat menjadi kombinasi yang baik dengan salad minuman seperti limun, teh dan jeruk. Mojito minuman khas Jepang juga menggunakan mint sebagai salah satu bahannya. Anda dapat mengolah daun mint sebagai bahan campuran teh. Potong 3 atau 4 batang mint. Bilas batang dan daun untuk menghilangkan debu. Masukkan mint dalam teko atau ceret lalu tuangkan air mendidih. Setelah 5  menit, buang daun mint. Anda juga dapat menambahkan mint pada minuman lain. Sama dengan prinsip menuang teh, buang ampasnya saat dirasa sudah cukup terasa aroma mintnya. Anda dapat memadu madankan teh mint tadi dengan lemon, susu atau madu.










MANFAAT DAUN MINT:

Berikut adalah berbagai jenis gangguan kesehatan yang bisa disembuhkan dengan daun mint.

1. Mual dan gangguan pencernaan

Mint dalam bentuk kapsul atau yang dibuat sebagai teh bisa meringankan mual dan gangguan pencernaan.
Mint berpotensi memperlancar sistem pencernaan dan meringankan kejang perut. Mint memiliki efek anastesi ringan sehingga mampu menghilangkan rasa sakit pada perut.
Sebuah penelitian di tahun 1997 yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing menunjukkan efek mint sebagai obat anti mual pasca-operasi.
Mint bisa digunakan sebagai pereda mual dan kram menstruasi dengan merelaksasi otot polos pada rongga perut.

2. Nyeri otot

Efek anestesi mint tidak terbatas pada sistem pencernaan.
Digunakan dalam minyak pijat, mint mampu meredakan nyeri otot dan rasa sakit.
Pastikan untuk mengencerkan minyak mint terlebih dahulu sebelum menggunakannya pada kulit untuk menghindari iritasi.

3. Hidung tersumbat

Tanaman mint mengandung mentol, bahan yang umum digunakan dalam obat flu komersial.
Aroma mentol bisa membantu membuka saluran pernapasan karena mengandung anti-inflamasi.
Sifat antibakteri daun mint juga membantu mengobati infeksi akibat serangan bakteri.
Mint melonggarkan konstriksi bronkus pada penderita asma sehingga membantu memperlancar pernapasan.
Untuk meredakan semua kondisi diatas, mint dapat diterapkan secara topikal atau diminum sebagai teh.

4. Heartburn

Mint mampu meringankan gejala heartburn melalui sifat antispasmodic dan dengan meningkatkan aliran cairan pencernaan melalui sistem pencernaan
Namun harus hati-hati karena dosis besar mint dapat memperburuk gejala sakit maag.
Minumlah tidak lebih dari tiga atau empat cangkir teh mint setiap hari. Jangan pernah menelan minyak mint murni.

5. Nafas tidak sedap

Rasa mint yang segar membuatnya ideal untuk meringankan bau napas tidak sedap.
Teh mint yang terbuat dari daun mint segar atau kering efektif menyingkirkan bakteri penyebab bau mulut.
Mint juga akan menjaga mulut tetap lembab dengan merangsang produksi air liur.

6. Pengendali stres

Aroma mint dapat meringankan gejala stres dengan menginduksi rasa tenang.
Aktivitas antispasmodic dan sifat sedatif dapat meredakan ketegangan sekaligus meredakan nyeri otot ringan

Related Posts

No comments:

Post a Comment